Selasa, 17 November 2009


Aku Cinta Kalian Semua Karena Allah SWT

10 JENIS SOLAT YANG TIDAK DITERIMA OLEH ALLAH S.W.T

Rasulullah S.A.W. telah bersabda yang bermaksud : "Sesiapa yang memelihara solat, maka solat itu sebagai cahaya baginya, petunjuk dan jalan selamat dan barangsiapa yang tidak memelihara solat, maka sesungguhnya solat itu tidak menjadi cahaya, dan tidak juga menjadi petunjuk dan jalan selamat baginya." (Tabyinul Mahaarim)
Rasulullah S.A.W telah bersabda bahawa : "10 orang solatnya tidak diterima oleh Allah S.W.T, antaranya :

1. Orang lelaki yang solat sendirian tanpa membaca sesuatu.
2. Orang lelaki yang mengerjakan solat tetapi tidak mengeluarkan zakat.
3. Orang lelaki yang menjadi imam, padahal orang yang menjadi makmum membencinya.
4. Orang lelaki yang melarikan diri.
5. Orang lelaki yang minum arak tanpa mau meninggalkannya (Taubat).
6. Orang perempuan yang suaminya marah kepadanya.
7. Orang perempuan yang mengerjakan solat tanpa memakai tudung.
8. Imam atau pemimpin yang sombong dan zalim menganiaya.

9. Orang-orang yang suka makan riba'.
10. Orang yang solatnya tidak dapat menahannya dari melakukan perbuatan yang keji dan mungkar."

Sabda Rasulullah S.A.W yang bermaksud : "Barang siapa yang solatnya itu tidak dapat menahannya dari melakukan perbuatan keji dan mungkar, maka sesungguhnya solatnya itu hanya menambahkan kemurkaan Allah S.W.T dan jauh dari Allah."
Hassan r.a berkata : "Kalau solat kamu itu tidak dapat menahan kamu dari melakukan perbuatan mungkar dan keji, maka sesungguhnya kamu dianggap orang yang tidak mengerjakan solat. Dan pada hari kiamat nanti solatmu itu akan dilemparkan semula ke arah mukamu seperti satu bungkusan kain tebal yang buruk."

Kamis, 17 September 2009

Lukisan Kehidupan Nyata

Saya pernah baca sebuah artikel yang isinya sangat menyentuh. Begitu menyentuhnya sampai saya lupa siapa penulis dan dimana saya mendapatkannya, Astaghfirullahal 'Adhim. Semoga beliau, sang penulis, ridho ketika artikel ini saya terbitkan..

"....Malam itu, belum genap pukul delapan malam. Usai sholat berjamaah bersama seluruh anggota keluarganya, seorang lelaki paruh baya memanggil keempat anaknya. Ia menatap nanar satu persatu wajah anaknya, dari yang paling besar hingga si kecil. Lelaki itu tak sanggup bertemu mata dengan tatapan anak-anaknya yang menunggu gerangan apa yang hendak disampaikan Bapaknya. Sementara di sudut ruangan sempit berdinding batako tak berplester itu, ibu keempat anak itu tertunduk menahan gelembung di sudut mata yang mendesak-desak.

“Nak, mulai besok kalian tidak usah sekolah lagi ya? Bapak sudah tidak punya uang untuk biaya sekolah kalian…” suara parau itu pun akhirnya keluar juga. Sebenarnya, lelaki itu tak pernah sanggup untuk mengungkapkannya. Selama hampir empat bulan kalimat itu selalu dijaganya, namun hati dan pikirannya sudah tak mampu lagi menampung semua beban itu. Dan nyatanya, memang ia tak lagi sanggup.

Di balik dinding rumah lainnya,

Seorang ibu yang telah lama ditinggal suaminya terpaksa menyuruh tidur tiga anaknya lebih dini. Usai sholat isya, semua anak-anaknya yang masih kecil dipaksa tidur agar bisa melupakan lapar yang dirasanya.

Sejak suaminya meninggal dunia setahun lalu, ia memeras keringat sendirian membesarkan tiga anaknya dengan bekerja sebagai tukang cuci di beberapa rumah tetangganya. Jangankan untuk bisa bersekolah, penghasilannya sangatlah tidak mencukupi bahkan untuk makan sehari-hari. Sehingga dengan sangat terpaksa ia mengatur jadwal makan ia dan ketiga anaknya hanya sehari sekali. Setiap pagi anak-anaknya hanya diberi air putih. Memasuki siang hari barulah mereka melahap nasi dengan lauk seadanya.

Setiap menjelang maghrib, ibu tiga anak itu harus menjerit dalam hati mendengar perih kesakitan anak-anaknya yang menahan lapar. Ia hanya mampu berkata, “sabar nak…” untuk menenangkan anak-anaknya. Dan memang tidak pernah ada yang bisa disantap lagi hingga besok pagi.

Di sebuah kamar tidur di rumah yang lain lagi,

Seorang suami mendekati isterinya perlahan dan penuh hati-hati. Ia bertanya, “apakah anak-anak sudah tidur?” “sudah” jawab sang isteri.

Lalu, “bagaimana mungkin mereka bisa tidur dengan perut lapar setelah seharian tidak makan?” tanya sang suami lagi.

“Ibu janjikan akan ada makan enak besok pagi saat mereka bangun, maka mereka pun segera tidur” jelas isterinya.

Setiap malam, dialog itu terus berlangsung. Dan setiap pagi, tidak pernah ada makanan enak seperti yang dijanjikan sang ibu kepada anak-anaknya. Sungguh, boleh jadi di pagi-pagi yang akan datang, akan ada satu-dua anak dari keluarga itu yang tak pernah lagi terbangun lantaran kelaparan.

Sementara di sebuah rumah kontrakan,

Seorang isteri berkata kepada suaminya, “pak, besok saya malu keluar rumah. Takut ketemu Pak Sofyan pemilik kontrakan ini. Kita sudah lima bulan tidak membayar kontrakan. Dan sebenarnya Pak Sofyan sudah mengusir kita”.

Sang suami hanya mampu menghela nafas panjang. Sungguh, jika bisa ia tak ingin kalimat itu keluar dari mulut isterinya. Jika pun mampu, ia tak mau membuat isteri tercintanya malu bergaul bersama para tetangga lantaran terlalu banyak sudah hutang-hutang mereka yang belum sanggup terbayar.

Lagi, di sebuah ruang keluarga rumah yang lainnya,

Seorang bapak membawa sejumlah uang cukup banyak dan bungkusan makanan yang nikmat untuk isteri dan anak-anaknya. Inginnya ia berteriak sekeras-kerasnya saat isteri dan anak-anaknya tertawa bahagia menyambut bingkisan yang dibawanya. Tetapi ia pun tak ingin membuyarkan kegembiraan di ruang keluarga itu.

Saking bahagianya, sang isteri terlupa bertanya dari mana suaminya mendapatkan uang segitu banyak dan bisa membeli makanan enak. Sehingga setelah larut dan setelah semua anak-anaknya terlelap, teringatlah sang isteri bertanya. Apa jawab sang suami? “Siang tadi bapak terpaksa mencopet…”

***

Sungguh teramat banyak hal yang membuat hati ini lebih bergemuruh jika kita mau mendekat, melihat dan mendengarnya dari balik dinding-dinding rumah saudara-saudara kita. Lihat di sekitar kita, banyak suara-suara yang tak sanggup telinga ini mendengarnya, banyak tangis yang mengiris-iris hati, dan banyak pemandangan yang membuat terenyuh. Sayangnya, kita sering terlupa melihat dan mendekat…"

Subhanallah..!!
Inilah Lukisan kehidupan sebagian besar saudara kita ..
Bisakah kita mengubahnya??


Sekarang, Apa Lagi !??



Pulau Jemur Riau Diklaim Malaysia - Kayaknya sengketa wilayah dan budaya antara Indonesia dengan Malaysia sepertinya belum bisa reda dalam waktu dekat, setelah klaim Ambalat, Wayang, dan juga baru-baru ini Tari Pendet, dan sekarang Malaysia mengklaim Pulau Jemur yang merupakan bagian dari wilayah negara Jiran Indonesia Itu.

Pulau Jemur ditawarkan sebagai objek pariwisata negara Malaysia bagian Selangor yang dipromosikan melalui sebuah website berlamat di www.traveljournals.net.

Pulau yang terletak didaerah Riau Indonesia tersebut memiliki luas 2,5 KM persegi dan berada pada 70 KM timur laut Ibu Kota Rokan Hilir Riau, Bagansiapiapi.

Pulau Jemur merupakan tujuan wisata pantai yang cukup indah karena memiliki pasir pantai dan laut yang bersih.

Gubernur Riau saat ditemui di acara peringatan Kebangsaan Malaysia di Pekanbaru Riau terkejut dengan kabar tersebut, namun dia meminta pemerintah perlu mengecek terlebih dulu kebenaran kabar tersebut dan tidak terburu buru mengambil sikap. Ada benernya juga sii.. Tapi, klo kelamaan bisa ganti hak milik pak

Pulau Jemur Milik Indonesia

Dalam situs pariwisatanya, Malaysia mengklaim Pulau Jemur di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) masuk wilayah wisata yang dipromosikannya.

Menyikapi hal itu, Komandan Angkatan Laut (Danlanal) Dumai Kolonel Arief Sumarsono menegaskan Pulau Jemur yang memiliki luas sekira 2,5 kilometer persegi ini masuk dalam gugusan Kepulauan Arwah adalah wilayah NKRI.

"Pulau itu memang berbatasan dengan daerah Selangor, Malaysia, tapi Pulau Jemur itu adalah wilayah Indonesia," kata Arif Sumarsono pada okezone, Selasa,(1/9/2009).

Selama ini, Pemerintah Kabupaten Rohil sendiri telah menginvestasikan asetnya ke Pulau Jemur yang letaknya sekira 72,4 km dari ibukota Rohil Bagan Siapi-api dan 64,3 km dari Pelabuhan Port Klang di Malaysia itu. "Pemkab kita juga telah telah melakukan kegiatan di sana seperti membudidayakan penyu," ungkapnya.

TNI AL melakukan pengaman di Pulau Jemur yang mempunyai pesona bahari ini dengan menempatkan pasukannya dan patroli rutin. "Kita juga membangun pos TNI dan menempatkan sejumlah pasukan yang dipimpin oleh perwira. Selama ini tidak ada aktivitas atau klaim apapun kalau Pulau Jemur adalah wisata Malaysia. Kita akan terus menjaga daerah kita," ujar Arif.

Guberbur Riau Minta Warga Tidak Terprovokasi

Menyikapi klaim Pemerintah Malaysia bahwa Pulau Jemur yang terletak di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Gubernur Riau Rusli Zainal meminta agara warga tidak terprokasi menyikapi sesuatu yang belum jelas.

Hal itu mengingat belakangan ini hubungan Pemerintah RI dengan Pemerintah Malaysia semakin memanas. Untuk itu Gubernur berharap agar semua persoalan dapat diselesaikan dengan duduk bersama.

"Apalagi Riau juga kental dengan adat melayu yang sama dengan Malaysia. Jadi kami berharap semua persoalan dapat diselesaikan dengan duduk bersama. Dan mayarakat juga tidak terprovokasi hingga berbuat yang tidak baik yang bisa merusak hubungan dengan Malaysia," kata Rusli Zainal Selasa, (1/9/2009) di Pekanbaru.

Sementara itu secara terpisah Komandan Pos TNI AL Pulau Jemur Letnan Satu Jujuk menjelaskan bahwa pihaknya bersama-sama dengan Pemkab Rohil akan menjaga Pulau Jemur dari gangguan asing.

"Di sini kita bersama dengan Pemkab Rohil telah lama menetap dan sama-sama menjaga Pulau Jemur. Selain kita yang berjumlah 10 personel TNL AL, ada juga sebanyak 13 orang dari luar TNI. Dan Pulau Jemur adalah milik Riau, Indonesia," katanya.



Pulau Jemur yang memiliki luas sekitar 2,5 kilometer persegi ini selama ini dikelola oleh Pemerintah sebagai salah satu objek wisata Riau memiliki pantai nan elok dengan pasir putih yang memukau bagi sapa yang memandangnya.
Selain itu, di P. Jemur juga dibudidayakan peternakan ikan dan penyu hijau.


Meskipun begitu, pemerintah juga jangan tinggal diam atas pengklaiman ini.. Bisa-bisa semua pulau dan kebudayaan Indonesia habis diklaim sama negara lain..
Ayo,, Lebih peduli pada Indonesia,! Jangan pedulinya pas lagi ada masalah duand..!!